Contoh Kurikulum Merdeka: Pengertian, Prinsip, dan Implementasi
Contoh Kurikulum Merdeka: Pengertian, Prinsip, dan Implementasi
Pendidikan di Indonesia terus berkembang untuk menjawab tantangan zaman dan kebutuhan peserta didik. Salah satu perubahan paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir adalah diterapkannya Kurikulum Merdeka, yang menjadi pengganti dari Kurikulum 2013 (K13). Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang lebih fleksibel, berfokus pada potensi siswa, dan mendorong pembelajaran yang bermakna serta relevan dengan kehidupan nyata.
Apa Itu Kurikulum Merdeka?
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang memberikan keleluasaan bagi sekolah dan guru untuk mengembangkan proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan konteks lokal. Kurikulum ini dirancang untuk menumbuhkan kemandirian siswa dalam belajar, serta memperkuat nilai-nilai Pancasila melalui Profil Pelajar Pancasila.
Prinsip Dasar Kurikulum Merdeka
1. Berpusat pada peserta didik – Siswa menjadi subjek utama dalam proses belajar.
2. Fleksibilitas dalam pembelajaran – Guru dapat menyesuaikan metode dan materi ajar.
3. Pembelajaran berbasis projek – Siswa belajar dari pengalaman nyata, terutama melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
4. Penyederhanaan konten – Fokus pada kompetensi esensial, bukan jumlah materi.
5. Penguatan karakter dan kompetensi abad 21 – Kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan berpikir kritis.
---
Contoh Penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah
Berikut ini beberapa contoh konkret implementasi Kurikulum Merdeka di jenjang pendidikan dasar dan menengah.
1. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Salah satu ciri khas Kurikulum Merdeka adalah adanya projek tematik lintas mata pelajaran yang bertujuan membentuk karakter siswa sesuai nilai-nilai Pancasila. Tema P5 bisa dipilih oleh sekolah dari daftar tema nasional yang disediakan, seperti:
Gaya Hidup Berkelanjutan
Kearifan Lokal
Bangunlah Jiwa dan Raganya
Suara Demokrasi
Bhinneka Tunggal Ika
Rekayasa dan Teknologi
Kewirausahaan
Contoh Implementasi P5:
Di sebuah SMP, guru mengangkat tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan kegiatan membuat kebun sekolah dari barang daur ulang. Siswa bekerja sama menanam sayuran, membuat pupuk kompos, dan mendesain sistem irigasi sederhana. Kegiatan ini menggabungkan kompetensi dari mata pelajaran IPA, IPS, dan Seni Budaya.
---
2. Pembelajaran Berdiferensiasi
Dalam Kurikulum Merdeka, guru didorong untuk memahami keberagaman siswa, baik dari segi minat, kemampuan akademik, maupun latar belakang. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru menyesuaikan metode dan strategi untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa.
Contoh:
Di kelas matematika SD, guru membagi siswa dalam tiga kelompok berdasarkan tingkat penguasaan materi. Kelompok pertama belajar dengan bantuan alat peraga konkret, kelompok kedua menggunakan soal cerita, dan kelompok ketiga diberi tantangan pemecahan masalah yang lebih kompleks.
---
3. Modul Ajar yang Fleksibel
Tidak seperti RPP di K13 yang harus memenuhi format baku, Kurikulum Merdeka memperkenalkan modul ajar yang lebih praktis. Guru bisa menggunakan, memodifikasi, atau membuat modul ajar sendiri sesuai kebutuhan siswa.
Contoh Modul Ajar:
Guru Bahasa Indonesia di SMA membuat modul ajar berjudul "Menganalisis Opini di Media Sosial". Dalam modul ini, siswa diminta mengamati konten media sosial, mengidentifikasi argumen, dan membuat opini tertulis. Ini relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa dan mengembangkan literasi kritis.
---
4. Mata Pelajaran Pilihan di SMA
Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa SMA memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakatnya, terutama mulai kelas XI. Ini seperti sistem peminatan tetapi lebih fleksibel dan beragam.
Contoh:
Seorang siswa yang tertarik dengan dunia teknologi bisa memilih mata pelajaran Informatika dan Fisika Terapan, sementara siswa yang berminat pada bidang sosial bisa memilih Sosiologi, Ekonomi, dan Sejarah Global.
---
Kesimpulan
Kurikulum Merdeka memberikan ruang lebih luas bagi guru dan siswa untuk berkembang. Pendekatan yang lebih personal, fleksibel, dan berbasis projek membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan relevan. Dengan penerapan yang tepat, Kurikulum Merdeka dapat menjadi jalan untuk mencetak generasi pelajar Indonesia yang mandiri, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan.
Jika Anda adalah guru, orang tua, atau siswa, Kurikulum Merdeka mengajak Anda untuk lebih aktif dan kreatif dalam proses belajar. Tidak hanya soal nilai, tetapi juga soal pengalaman, karakter, dan kontribusi nyata.
Komentar
Posting Komentar